Jumat, 06 Oktober 2017

Kondisi tubuh mantan Petinju (BOXER)

Tinju merupakan salah satu beladiri atau olahraga yang sangat tekenal bahkan ketenarannya meliputi manca negara. Meskipun sangat tekenal ternyata tinju adalah olahraga yang sangat berbahaya, dan memiliki resiko sangat tinggi.
Badan atletis dan kekar ciri khas petinju memang sangat keren, menyakinkan sang lawan bahkan seorang boxer (petinju) itu siap menerima pukukan dan memukul lawannya sendiri.Tahukah kamu bahwa pukulan tinju yang ter akumulasi bisa berdampak buruk pada penghujung karir.

Tinju merupakan olahraga yang memiliki resiko cedera kepala yang paling yang sangat tinggi di bandingkan olahraga lainnya. Sebab kebanyakan boxer mengincar kepala lawan, dan hanya sedikit mengincar bagian perut sesekali.

Dilansir dari American Asosociation of Neurological Surgeons."Boxer memiliki resiko tinggi menderita cedera otak berkelanjutan (susstainded). Resiko lain diantaranya adalah pikun dan gangguan pengelihatan. Pukulan boxer yang di arahkan ke kepala itu sebenarnya tidak bisa di remehkan, karena memiliki kekuatan yang berbahaya bagi syaraf otak. Kekuatan seorang boxer rata rata setara dengan palu kayu seberat 5,5kg yang di ayunkan dengan kecepatan 19 km/jam

Peneliti Nevada Athletic Comission memang menunjukan peredam ketelaban sarung tinju yang cukup signifikan untuk meredam kekuatan pukukan. Tapi karena efek benturan bisa terakumulasi kepala tetap saja kepala bisa mengalami trauma, jika sering terkena pukulan selama 12 ronde pasti berbahaya.

Faktor berbahaya lain dalam olahraga tinju adalah hitungan mundur yang diberikan wasit ketika salah satu atlet knock down atau tersungkur. Hitungan membuat atlet memaksakan kondisinya sendiri meskipun sudah mengalami cedera. Hilangkeseimbangan ketika di pukul itu sebenarnya tanda bahwa seseorang tersebut sudah mengalami cedera, bila di paksakan tentunya cederanya akan lebih parah karena kena pukul lagi. Efek benturan berulang memicu kondisi dinamakana puglistic dementha.

Resiko terburuk seorang boxer adalah kematian. Kematian dalam olahraga tinju adalah disebabkan karena cedera otak. Untuk meminimaliris secera sebaiknya biasakan menggunakan headguard (pelingdung kepala) saat melakukan latihan sparing. Pelajari juga teknik-tehnik bertahan tinju dengan serus supaya resiko cedera syaraf otak setidaknya berkurang.

Artikel terkait :

Sponsor

Responsive Ad

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search